Momen sunat sering kali menjadi momen yang penting dalam kehidupan seorang anak laki-laki. Bagi sebagian anak, prosedur ini dapat menjadi pengalaman yang menakutkan dan membuat cemas. Namun, peran orang tua sangatlah vital dalam membantu anak menghadapi sunat dengan tenang.
Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan anak secara fisik dan emosional menjelang sunat. Komunikasi terbuka tentang apa yang akan terjadi, menjelaskan secara sederhana tetapi jujur tentang prosedur tersebut, dan memberikan dukungan moral yang kuat dapat membantu mengurangi kecemasan anak.
Selain itu, memberikan penghiburan dan afeksi yang cukup kepada anak sebelum, selama, dan setelah prosedur sangatlah penting. Mendengarkan kekhawatiran dan pertanyaan anak dengan penuh perhatian, serta memberikan pujian dan dorongan, akan membantu menciptakan suasana yang tenang dan aman.
Orang tua juga dapat memanfaatkan berbagai teknik relaksasi seperti bernyanyi, berbicara dengan lembut, atau mengalihkan perhatian anak dengan cerita atau mainan kesukaannya untuk membantu mengalihkan fokus anak dari kecemasan mereka.
Selain memberikan dukungan emosional, orang tua juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan yang tepat dan nyaman pasca-sunat. Mematuhi instruksi dokter dan memberikan perawatan yang baik pada area yang dioperasi akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan anak.
Dengan peran dan dukungan yang tepat dari orang tua, anak dapat menghadapi momen sunat dengan lebih tenang dan percaya diri. Ini bukan hanya tentang prosedur medis semata, tetapi juga tentang memberikan perlindungan, kasih sayang, dan dukungan yang diperlukan bagi anak untuk melewati pengalaman ini dengan baik.